INLIAH SURAT JIWANG JIWANG MAT WAHID KITA TYPE OUT UNTUK
KITA TAO . HAPPY READINGG ((:
Ukiran kenangan
Tangisan bederai...
Entah mengapa lagi
Kini engkau di awan bisu
Datangkan lah kepadaku agar aku dapat melukis
Deraian demi deraian airmata
Ku peluk mesra saat kita berpisah
Satu yang ku pinta, setialah padaku
Hanya dirimu ku cinta..
Pahit manisnya ku telan jua..
Tiada satu yang terindah selain dirimu
Yang ku sayang.
Kau pelita hati di sanubariku...
Tanpa aku sedari airmata mengalir
Membasahi pipiku pilu terasa
Sebak dihati bagai tertusuk sembilu bisa
Ku mencintai mu, ku merindui mu...
Tiada yang lebih mulia bak permata
Melainkan cintamu, tidak yang lebih suci
nan bersih melainkah hati mu..
Sayangku
Andai kau tahu.. tiada yang lebih indah
Melainkan dirimu yang ku sayang..
Dikau lah pelita di sanubari ku..
Kasih yang kau curahkan, tak kan ku lupakan..
Mungkin selama ku hidup, tak kan dapat aku mencari penganti
Untuk mengantikan kasih dan sayang seperti dirimu...
Tak pernah aku termimpi
Engkau akan mejadi miliku
Setelah hatimu ku guriskan
Dirimu seindah bulan yang dipagari bintang
Menyinari hidupku yang sepi
Dikaulah pernawar dikala ku terluka
Kini baru sedari kedaifan diriku
Tak setaraf denganmu
Maafkan diriku, seandainya
Hatimu sering ku sakiti
Kini ku hanya berteman dengan sepi
Jauh dari sisi kekasih dan keluarga..
Entah siapakah kan hiraukan..
Didalam hatiku ku ukir hanya nama mu
Selamat tinggal kasihku
Ku akan melangkah jauh
Usahlah engkau hirau kan...
Terasa berat untuk melepaskan dirimu
Tiada terniat untuk kita berpisah
Jangan kau ragu sayangku...
Aku bukan lah yang terbaik bagi dirimu..
Maafkan aku sayang, melepaskan dirimu...
Anggapkan lah ini, satu cabaran dari Illahi...
Jangan kau ragu sayang..
Demaga biru saksi bisu...
Biarkan ku pergi,
kemana arah di situ ku tuju.
Biarlah diriku yang hilang tanpa arah
Biarlah ku terus berdiam diri
Hilang tanpa pengatuhuan dirimu
Biar saja ku pergi membawa diri
Disana engkau bersedih rasa pilu didalam hati
Jangan lah dikau merisih
Perpisahan ini terjadi
Kata seorang bapa: " Aku hidup di dunia tidak pernah menyusahkan kan mak dan bapa ku.. Tapi ku ada anak macam engkau tak berguna, aku tak ada anak pun aku tak mati, aku tak pernah menyusahkan sesiapa pun. Rela aku mati daripada ada anak macam kau. "
Kata dari seorang bapa menyiat hati seorang anak..
Kini tiada lagi tempat untuk ku berteduh..
Biar ku pergi membawa diri
Nun jauh dari sisi sesiapa..
Hidup dan matiku, biar tiada yang tahu..
Kini ku ucapkan selamat tinggal kepadamu kekasih dan keluarga tersayang..
Ku berdoa agar kau berbahagia... walaupun bukan di sampingku.
Kini ku ucapkan terima kasih atas percintaan ini, sayang.
Deraian demi deraian airmata
Di hina dan di caci oleh keluarga tercinta
lagi yang di kasihi..
Di manakah terletaknya harga diri ku..
Entah siapakah yang empunya...
Tiada lagi tarafku untuk berganding dengan sesiapa
Kini ku hanya berteman dengan sepi..
Walaupun berat untuk diriku untuk meninggalkan dirimu..
Namun hatiku terasa berat, pahit dan manis nya ku telan jua..
Hanya ku berdoa agar kita dapat di ketemukan suatu hari nanti,
Ku berjalan melangkah kan kaki ku, keluar dari rumah ini..
Inilah saat saat terindah, izin ku melepas kan rasa di hati...
Semoga kita kan bertemu, di suatu ketika nanti.
Dengan ke izinan Allah, kini ku mengundur kan diri...
Salam Sayang.